Gaya Permainan Dalam Persaingan Bisnis di Indonesia
Gaya Permainan Dalam Persaingan Bisnis di Indonesia - Secara garis besar pebisnis itu ada dua tipe gaya bermainnya. Pertama dia main di pasar yang sudah terbentuk, Pasarnya sudah ada, demand nya sudah jelas, market sudah cukup teredukasi dengan value product
Contoh properti, gamis syari, kosmetik secara umum, FMCG atau Fast Moving Consumer Goods seperti sabun, odol, susu dll.. termasuk kuliner-kuliner mainstream yang orang sudah pada paham
Jika kita ingin bermain di bidang ini filosofinya kaya style dagangnya Chinese, margin tipis yang penting duit muter cepet
Tipe-tipe customer disini pun adalah tipe-tipe customer yang loyal jika sudah nemu yang sreg (trusted)
Contoh.. untuk kasus FMCG
Ada yang mulai dulu sampai sekarang pasta giginya masih Pepsodent?
Saya sendiri memakai pepsodent mulai kecil dulu sampai sekarang
Sempat ganti close up, formula, tapi balik lagi ke pepsodent
Pemain besar di bidang ini rata-rata pemain lama yang kalo sudah menguasai pasar, bakal susah menggesernya
Contoh Unilever, Mayora, Nestle, Indofood dan teman-temannya.
Untuk saluran distribusi retailnya ada Indomaret dan Alfamart juga susah menggesernya
Jika kita ingin mengusik kekuatan penguasa atau mengambil remah-remah market share kita harus fokus ke satu hal..
DIFERENSIASI
Fokus untuk membuat market bisa MEMBEDAKAN produk kita dengan yang lain
Produk-produk tipikal "market driven" seperti ini adalah produk-produk yang melibatkan proses pengambilan keputusan pembelian yang cepat.
Kondisinya sama persis ketika kita masuk ke rak-rak supermarket
Kita harus memutuskan mana barang yang kita ambil di antara lautan merek yang dipajang di sana
Malahan yang lebih sering mereka sudah memutuskan barang-barang apa saja yang akan mereka beli, dan di list di daftar belanja
Jika kita coba detail kan ada 5 pertanyaan yang harus dijawab sebuah produk untuk memenangkan persaingan demi menjadi yang dipilih customer
1. Apakah brand nya terpercaya?
2. Apakah produk ini menyelesaikan problem/ masalah kita?
3. Apakah harganya pas?
4. Apakah perusahaan pembuatnya bisa diandalkan?
5. Apakah ini produk yang paling update?
Unggul di 3 pertanyaan aja sudah memperbesar peluang produk kita untuk dipilih
Apalagi jika produk kita bisa menjawab pertanyaan ke-4 dan 5
Kenapa banyak pebisnis yang gagal ketika mereka berusaha mengalahkan penguasa pasar?
Ini sudah pernah Saya ulas di tulisan tentang Tesla
Kenapa Tesla lebih memilih start dari Premium baru turun ke segmen yang ada dibawahnya
Bukan dari menengah baru masuk ke premium?
Bermain di market driven produk dimana sudah ada penguasa pasar yang sangat kuat, itu sangat berat
Apalagi jika kita tidak punya pembeda yang signifikan dengan yang ada di pasar
Misal Saya mau bikin produk saingannya pepsodent, bahan kurang lebih sama, tapi harganya lebih miring
Dijamin mati kutu kita
Kenapa?
Kita tidak menawarkan value baru sebagai pembeda
Hanya menawarkan "harga" yang berbeda, dalam hal ini lebih murah.
Akan sangat berat buat kita meyakinkan pasar karena kita kalah di point pertama, BRAND
Kita bilang ke market, barang kita sama kaya pepsodent, bedanya harga kita lebih murah
Market tidak akan percaya
Masih lebih baik jika kita bilang ke pasar..
Produk kita mirip Pepsodent, tapi lebih baik dari Pepsodent
Bedanya.. Jika cukup sepertiga saja pasta gigi yang Anda oleskan untuk hasil yang sama. Anda cukup bayar sama dengan harganya Pepsodent
Kedua..
Kita harus hati-hati
Penguasa pasar itu adalah orang yang "expert" di bidangnya
Jika kita menawarkan tepat sama dengan mereka yang tawarkan, mereka bisa balik menyerang kita dengan harga yang jauh lebih rendah dari yang kita tawarkan
Sampai kita tidak mampu bersaing dan collapse
Mereka punya modal untuk melakukan economies of scale
Membeli atau produksi dalam jumlah besar sehingga HPP nya jadi lebih murah
Kalaupun mereka jual rugi pun juga gak masalah, karena mereka memang kuat modalnya
Jika kita ingin masuk dan mendisrupsi, mulai dari nomer 2
Mulai dari Masalah/ Problem/ Pain Point
Masalah penting apa yang tidak tergarap atau tersentuh oleh penguasa pasar tapi market masih merasakan problem tersebut?
Kelemahan dari pemain besar adalah..
Ketika mereka merasa brand mereka sudah kuat, trust dari market meningkat, mereka akan perlahan masuk ke segmen market yang premium
Misal nih..
Ciputra..
Ia akan lebih banyak fokus ke market menengah atas
Market menengah atau menengah bawah akan ditinggalkan
Ini yang membuka celah pemain baru untuk masuk dan mengisi lubang ini
Inilah definisi awal "disrupsi"
Disrupsi itu yang kita berikan oleh disruptor itu bukan memberi segmen menengah dengan kualitas murah
Tapi mampu memberikan kualitas atau value sepadan dengan yang diberikan oleh pemain lama dengan harga lebih murah
Seperti awal kemunculan AirAsia dulu yang mampu membuat penerbangan dengan harga murah, tapi fasilitas gak jauh dengan fasilitas yang diberikan penerbangan normal
Ia membuang fitur-fitur yang tidak begitu dibutuhkan customers
Jika dihilangkan tidak terlalu berpengaruh ke kepuasan pelanggan
Malah customers akan berterima kasih sama kita karena sudah bikin harga lebih murah
Sebenarnya ini masih masih masuk ranah red ocean karena masih menawarkan value produk yang kurang lebih sama
Cuma strateginya yang berbeda
Blue ocean menciptakan niche baru, segmen market yg baru dengan inovasi mereka sehingga kompetisinya indirect jadinya, gak relevan lagi
Blue Ocean itu cara aman bersaing, tapi dia jadi bergeser.. yg semula market driven jadi product driven
Productnya jadi gak mainstream lagi
Nah ini kan ada dua tipe
Tipe ke dua ini adalah PRODUCT DRIVEN
Memperkenalkan kategori product baru kepasar sebagai alternatif atau substitusi
Contoh properti, gamis syari, kosmetik secara umum, FMCG atau Fast Moving Consumer Goods seperti sabun, odol, susu dll.. termasuk kuliner-kuliner mainstream yang orang sudah pada paham
Jika kita ingin bermain di bidang ini filosofinya kaya style dagangnya Chinese, margin tipis yang penting duit muter cepet
Tipe-tipe customer disini pun adalah tipe-tipe customer yang loyal jika sudah nemu yang sreg (trusted)
Contoh.. untuk kasus FMCG
Ada yang mulai dulu sampai sekarang pasta giginya masih Pepsodent?
Saya sendiri memakai pepsodent mulai kecil dulu sampai sekarang
Sempat ganti close up, formula, tapi balik lagi ke pepsodent
Pemain besar di bidang ini rata-rata pemain lama yang kalo sudah menguasai pasar, bakal susah menggesernya
Contoh Unilever, Mayora, Nestle, Indofood dan teman-temannya.
Untuk saluran distribusi retailnya ada Indomaret dan Alfamart juga susah menggesernya
Jika kita ingin mengusik kekuatan penguasa atau mengambil remah-remah market share kita harus fokus ke satu hal..
DIFERENSIASI
Fokus untuk membuat market bisa MEMBEDAKAN produk kita dengan yang lain
Produk-produk tipikal "market driven" seperti ini adalah produk-produk yang melibatkan proses pengambilan keputusan pembelian yang cepat.
Kondisinya sama persis ketika kita masuk ke rak-rak supermarket
Kita harus memutuskan mana barang yang kita ambil di antara lautan merek yang dipajang di sana
Malahan yang lebih sering mereka sudah memutuskan barang-barang apa saja yang akan mereka beli, dan di list di daftar belanja
Jika kita coba detail kan ada 5 pertanyaan yang harus dijawab sebuah produk untuk memenangkan persaingan demi menjadi yang dipilih customer
1. Apakah brand nya terpercaya?
2. Apakah produk ini menyelesaikan problem/ masalah kita?
3. Apakah harganya pas?
4. Apakah perusahaan pembuatnya bisa diandalkan?
5. Apakah ini produk yang paling update?
Unggul di 3 pertanyaan aja sudah memperbesar peluang produk kita untuk dipilih
Apalagi jika produk kita bisa menjawab pertanyaan ke-4 dan 5
Kenapa banyak pebisnis yang gagal ketika mereka berusaha mengalahkan penguasa pasar?
Ini sudah pernah Saya ulas di tulisan tentang Tesla
Kenapa Tesla lebih memilih start dari Premium baru turun ke segmen yang ada dibawahnya
Bukan dari menengah baru masuk ke premium?
Bermain di market driven produk dimana sudah ada penguasa pasar yang sangat kuat, itu sangat berat
Apalagi jika kita tidak punya pembeda yang signifikan dengan yang ada di pasar
Misal Saya mau bikin produk saingannya pepsodent, bahan kurang lebih sama, tapi harganya lebih miring
Dijamin mati kutu kita
Kenapa?
Kita tidak menawarkan value baru sebagai pembeda
Hanya menawarkan "harga" yang berbeda, dalam hal ini lebih murah.
Akan sangat berat buat kita meyakinkan pasar karena kita kalah di point pertama, BRAND
Kita bilang ke market, barang kita sama kaya pepsodent, bedanya harga kita lebih murah
Market tidak akan percaya
Masih lebih baik jika kita bilang ke pasar..
Produk kita mirip Pepsodent, tapi lebih baik dari Pepsodent
Bedanya.. Jika cukup sepertiga saja pasta gigi yang Anda oleskan untuk hasil yang sama. Anda cukup bayar sama dengan harganya Pepsodent
Kedua..
Kita harus hati-hati
Penguasa pasar itu adalah orang yang "expert" di bidangnya
Jika kita menawarkan tepat sama dengan mereka yang tawarkan, mereka bisa balik menyerang kita dengan harga yang jauh lebih rendah dari yang kita tawarkan
Sampai kita tidak mampu bersaing dan collapse
Mereka punya modal untuk melakukan economies of scale
Membeli atau produksi dalam jumlah besar sehingga HPP nya jadi lebih murah
Kalaupun mereka jual rugi pun juga gak masalah, karena mereka memang kuat modalnya
Jika kita ingin masuk dan mendisrupsi, mulai dari nomer 2
Mulai dari Masalah/ Problem/ Pain Point
Masalah penting apa yang tidak tergarap atau tersentuh oleh penguasa pasar tapi market masih merasakan problem tersebut?
Kelemahan dari pemain besar adalah..
Ketika mereka merasa brand mereka sudah kuat, trust dari market meningkat, mereka akan perlahan masuk ke segmen market yang premium
Misal nih..
Ciputra..
Ia akan lebih banyak fokus ke market menengah atas
Market menengah atau menengah bawah akan ditinggalkan
Ini yang membuka celah pemain baru untuk masuk dan mengisi lubang ini
Inilah definisi awal "disrupsi"
Disrupsi itu yang kita berikan oleh disruptor itu bukan memberi segmen menengah dengan kualitas murah
Tapi mampu memberikan kualitas atau value sepadan dengan yang diberikan oleh pemain lama dengan harga lebih murah
Seperti awal kemunculan AirAsia dulu yang mampu membuat penerbangan dengan harga murah, tapi fasilitas gak jauh dengan fasilitas yang diberikan penerbangan normal
Ia membuang fitur-fitur yang tidak begitu dibutuhkan customers
Jika dihilangkan tidak terlalu berpengaruh ke kepuasan pelanggan
Malah customers akan berterima kasih sama kita karena sudah bikin harga lebih murah
Sebenarnya ini masih masih masuk ranah red ocean karena masih menawarkan value produk yang kurang lebih sama
Cuma strateginya yang berbeda
Blue ocean menciptakan niche baru, segmen market yg baru dengan inovasi mereka sehingga kompetisinya indirect jadinya, gak relevan lagi
Blue Ocean itu cara aman bersaing, tapi dia jadi bergeser.. yg semula market driven jadi product driven
Productnya jadi gak mainstream lagi
Nah ini kan ada dua tipe
Tipe ke dua ini adalah PRODUCT DRIVEN
Memperkenalkan kategori product baru kepasar sebagai alternatif atau substitusi
Posting Komentar