Cara Ampuh Copywriting Untuk Memikat Pembeli
Cara Ampuh Copywriting Untuk Memikat Pembeli - Berkenalan Dengan Copywriting
Just do it. Saat mendengar kata-kata tersebut,
apa yang muncul dalam benakmu? Sebagian dari kamu mungkin langsung membayangkan
logo yang menyerupai tanda centang milik sport brand terkemuka. Siapa lagi kalau bukan Nike?
Slogan "Just do it" dibicarakan oleh banyak orang tidak hanya dalam konteks yang terkait dengan produk Nike, tetapi juga tentang dampaknya bagi konsumen. Pembicaraan bergulir membahas efek "Just do it" terhadap aktivitas keseharian mereka, terutama dorongan untuk berolahraga.
Kampanye pemasaran yang diluncurkan Nike pada 1980-an ini berhasil mengantar Nike menjadi market leader produk perlengkapan olahraga, menggeser kompetitor utamanya kala itu, yaitu Reebok.
Hingga sekarang pun, perjalanan Nike disebut-sebut sebagai copywriting Terhebat. Dari kasus ini, kita mengerti bahwa iklan yang efektif bukan yang menampilkan wajah menarik, membeberkan aneka fitur produk, atau menawarkan harga yang lebih ekonomis daripada pesaing. Iklan yang efektif mampu bercerita. Bagaimana cara bercerita agar konsumen percaya
bahwa kamu sedang berupaya menyelesaikan masalah yang mereka hadapi?
Copywriting: Cara ampuh jualan melalui tulisan
Banyak bisnis memiliki produk atau layanan yang bagus. Namun, tidak semua bisnis tersebut bisa bertahan, apalagi maju.
Mengapa demikian?
Keputusan konsumen dalam pembelian tidak hanya sekedar bergantung dengan kualitas produk atau layanan. Bisnis perlu mempunyai cerita. Bercerita merupakan cara untuk menyampaikan value bisnis sehingga bisnis lebih lekat dalam benak konsumen.
Bercerita juga menjadi cara untuk memberi tahu konsumen bahwa produk atau layanan yang kamu tawarkan ialah solusi bagi mereka.
Dengan kata lain, bercerita ialah aspek esensial dalam sebuah strategi pemasaran. Kita mengenalnya dengan sebutan copywriting.
Apa Itu Copywriting?
Saat kamu membuka majalah dan melihat halaman penuh iklan, itu merupakan hasil copywriting. Ketika kamu mengakses sebuah website dan menemukan ajakan untuk membeli produk tertentu, kata-kata yang terpampang ialah hasil copywriting. Di tengah persaingan bisnis yang makin ketat, kemungkinan besar ada hasil copywriting dalam setiap hal yang kamu lihat atau dengar.
Copywriting adalah proses menulis materi pemasaran dan promosi persuasif yang memotivasi orang untuk mengambil beberapa tindakan tertentu, seperti melakukan pembelian, mengeklik tautan, menyumbang untuk suatu tujuan, atau
menjadwalkan konsultasi.
Materi ini mencakup promosi tertulis yang dipublikasikan di media cetak atau online. Selain itu, materi tersebut bisa
juga berupa ucapan, misalnya skrip yang digunakan untuk video atau iklan.
Kekuatan Copywriting
Tujuan utama copywriting adalah membujuk calon konsumen untuk membeli produk atau jasa yang ditawarkan oleh bisnismu.
Meski demikian, seperti cerita yang cukup menarik, copywriting yang baik tentunya mampu mendorong konsumen melakukan pembelian, tanpa nyata menuliskan ajakan tersebut.
Lalu, sejauh mana copywriting akan berdampak bagi bisnismu? Berikut ini hal yang dapat dicapai saat kamu berhasil menyajikan copywriting yang efektif:
- Membangun citra brand: Bisnis direpresentasikan melalui konten yang menceritakan nilai bisnis. Resonansi nilai ini akan membentuk pola pembelian konsumen.
- Konten yang bisa dipahami: Copywriting yang efektif bisa menyajikan konten yang berkualitas dan informatif sambil mendorong terciptanya penjualan.
- Valuable content: Menghadirkan konten yang jelas dan ringkas dengan informasi memikat supaya konsumen bertransaksi.
- Bisa menargetkan segmen konsumen yang tepat: Potensi penjualan meningkat berkat pesan pemasaran diterima oleh segmen yang tepat.
Jenis-Jenis Copywriting
Berikut adalah jenis copywriting seperti apa yang perlu kamu perhatikan saat membuat kampanye pemasaran.
Marketing copywriting : Konten yang secara gamblang mengajak konsumen untuk bertransaksi. Kamu tentu familier
dengan konten copy yang memberi tahu program diskon, flash sale, dan sebagainya.
1. Social media copywriting : Sebagian besar konten yang kamu temukan di akun media sosial suatu brand ialah social media copywriting. Karakter dan intonasi merupakan hal penting dalam penulisan konten copy di media sosial.
2. Brand copywriting : Media untuk memperkenalkan karakteristik dan nilai sebuah brand. Kamu dapat menyampaikannya melalui tagline, laman 'tentang kami' di situs resmi, dan sebagainya.
3. Direct response copywriting : Jenis komunikasi yang mendorong konsumen untuk segera mengambil tindakan. Direct response copywriting biasanya digunakan pada landing page, pop-ups, atau penawaran promosi terbatas.
4. Technical copywriting : Copy yang menjelaskan teknologi sambil menjual produk. Copywriting yang satu memaparkan jenis produk atau teknologi, cara kerjanya, serta alasan bagi konsumen untuk membelinya.
5. SEO copywriting : Pengoptimalan konten copy dengan kata-kata kunci supaya lebih mudah ditemukan oleh mesin pencari atau search engine.
Pahami Anatomi Copywriting yang Menjual
Heading, Pancingan yang Menggelitik
Pernahkah kamu tergerak mengeklik sebuah tulisan karena merasa tergelitik oleh judulnya? Begitu penting sebuah heading atau judul dalam konten copy, maka hal ini menjadi elemen pertama dari sebuah anatomi copywriting. Judul merupakan pancingan untuk konten copy. Tanpa pancingan yang menarik, kemungkinan besar orang tidak akan membaca iklan yang kita sajikan.
Benefit, Solusi untuk Masalah Konsumen
Setelah berhasil menyita perhatian audiens, kamu perlu menyodorkan benefit bagi mereka. Benefit terdiri dari masalah dan solusi. Sesuai namanya, di bagian 'masalah', kamu menyebutkan masalah yang dialami oleh target audience. Tunjukkan empati pada bagian ini. Berikutnya, sa jikan solusi yang kamu tawarkan. Ceritakan cara produk atau layananmu
menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh audiens.
Proof, Dukung Klaim Manfaat
Sebagai pihak brand, kamu dapat menyampaikan klaim apa pun dalam konten copy. Namun, audiens tidak akan langsung percaya klaim tersebut, tak peduli semanis apa pun kamu menuliskannya. Karena itu, kamu perlu menumbuhkan kepercayaan audiens dengan menghadirkan proof atau bukti. Dukungan dari pihak otoritas, seperti cap
lembaga, hasil riset, atau dukungan ahli dapat menjadi proof. Bukti-bukti sosial, misalnya statistik, jumlah pengguna, dan sebutan best-seller juga dapat kamu manfaatkan untuk menguatkan klaim benefit.
Terakhir, tetapi tidak kalah penting, proof juga dapat dihadirkan dalam bentuk testimony. Kesaksian konsumen lain tentang kualitas produk atau layanan bisnismu selalu menjadi bukti yang meyakinkan bagi calon konsumen lain.
Offer, Tawaran Menggiurkan
Klaim manfaat sudah disampaikan, bukti-bukti pun sudah disajikan. Sekarang saatnya mendorong audiens untuk melakukan tindakan dengan penawaran menarik.
Kesaksian konsumen lain tentang kualitas produk atau layanan bisnismu selalu menjadi bukti yang meyakinkan bagi calon konsumen lain."
Posting Komentar