Cara Membuat Tokoh Antagonis yang Di Cintai
Cara Membuat Tokoh Antagonis yang di Cintai - Salah kaprah terbesar dari definisi tokoh antagonis adalah; kita pikir, antagonis itu ‘jahat’.
Padahal, tokoh antagonis definisinya cukup simple, yaitu; antagonis merupakan tokoh yang menghalangi tujuan tokoh protagonis/tokoh utama.
Jadi, antagonis itu enggak selalu digambarin sebagai tokoh super jahat.
Mereka adalah tokoh yang mengalami luka dan latar belakang yang berlawanan dari tokoh utama kita.
Sehingga, nilai yang mereka pegang berbeda. Disitulah konflik dimulai.
Coba kalian inget-inget film apa yang tokoh antagonisnya begitu memorable dan kalian bisa mengerti ‘lukanya’.
Buat saya, Joker adalah salah satu tokoh antagonis yang beresonansi dengan banyak orang.
Sehingga, Joker itu ‘keliatannya’ jahat, tapi padahal, ada segudang alasan kenapa dia bisa berakhir seperti itu.
Nah, ada 2 formula yang saya pelajari untuk merangkai tokoh antagonis, namun bisa menarik simpati atau bahkan dicintai oleh audience.
Cara Membuat Tokoh Antagonis yang Di Cintai
1. Antagonis Perlu False Belief
Kalau lagi bikin karakter antagonis, kita kecenderungan fokus ke kelebihan dan kekuatannya, tapi lupa untuk membangun sisi kemanusiaannya.
Antagonis perlu false belief yang kuat dan berangkat dari luka masa lalu.
Tunjukkan lewat bekas luka, barang yang selalu dibawa, lagu yang selalu didengar, pokoknya apa pun yang nunjukin kalau karakter utama kita masih dihantui oleh sesuatu.
Contoh false belief Madara:
Kedamaian hanya akan tercipta, kalau semua orang tidak punya pilihan. Makanya dia pengen bikin semua orang terjebak dalam genjutsu.
Sebab bagi Madara, penderitaan itu hadir karena setiap individu punya pilihan yang menciptakan perbedaan. Bagi Madara, perbedaan itu sumber konflik.
Kemarin saya abis nonton film Aquaman And The Lost Kingdom dan tokoh antagonisnya; yaitu Black Manta, punya false belief juga.
Bagi Black Manta; balas dendam akan membuat hidupnya tenang.
Mumpung lagi banyak film bagus di bioskop ni akhir tahun, coba peratiin setiap film, apa sih yang bikin tokoh antagonis itu ngelakuin rangkaian serangan untuk menjegal karakter utama kita.
Itung-itung belajar observasi.
2. Antagonis Berangkat dari Dunia yang Sama
Kita cenderung bikin tokoh antagonis itu datang dari dunia yang sangat gelap.
Sehingga hitam-putih banget. Seolah kejahatan vs kebaikan banget.
Padahal, tokoh antagonis bisa datang dari dunia yang sama dari tokoh protagonis, namun, perlakuan yang mereka dapat beda.
Perlakuan yang berbeda ini menciptakan value saat menjalani hidup. Kakak-Adik yang mendapat perlakuan beda aja bisa bikin mereka punya prinsip yang bertolak belakang suatu hari nanti.
Ini bukan soal prinsip siapa yang lebih benar, karena tugas mereka bukan mengajarkan kita untuk berbuat baik lewat formula kebaikan akan menang melawan kejahatan.
Namun, ini tentang bagaimana mereka memperjuangkan prinsip masing-masing dan rela berdarah-darah untuk mencapai dunia idealnya.
Posting Komentar